-

Cara Berdagang Ala Abdurrahman bin Auf: Sahabat Rasulullah SAW Terkaya

Cara Berdagang Ala Abdurrahman bin Auf: Sahabat Rasulullah SAW Terkaya

Biografi Singkat Abdurrahman bin Auf


Abdurrahman bin ‘Auf lahir pada tahun 581 M atau sepuluh tahun setelah tahun gajah. Ayahnya bernama Auf bin Abdul Auf al-Harith, dan ibunya bernama Siti as-Syifa. Diantara sifat-sifat mulia Abdurrahman bin Auf adalah dermawan, bijaksana, setia, dan jujur. Abdurrahman bin Auf memeluk agama Islam pada tahun 614 M.

Beliau adalah salah satu diantara para sahabat yang pertama masuk Islam (assabiqunal awwalun) dan juga termasuk dari 6 ahli syura sahabat nabi. Sebelumnya, Abdurrahman bin Auf bernama Abdul Ka’bah, kemudian berganti nama menjadi Abdurrahman setelah memeluk Islam. Abdurrahman bin Auf memiliki empat istri, dan dikaruniai 28 anak laki-laki serta delapan anak perempuan.

Beliau meninggal pada usia 74 tahun, atau bertepatan dengan tahun 31 H atau 652 M.

Kisah Kekayaan Abdurrahman bin Auf


Pada masa setelah hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf di persaudarakan dengan Saad bin Rabi’. Sebagai saudara, Saad bin Rabi’ menawarkan Abdurrahman bin Auf untuk menikahi salah satu dari istrinya. Saad bin Rabi’ juga menawarkan Abdurrahman bin Auf separuh hartanya, namun, Abdurrahman bin Auf menolak keduanya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf meminta Saad bin Rabi’ untuk menunjukkan lokasi pasar di Madinah karena beliau ingin berniaga.

Saad bin Rabi’ kemudian menunjukkan dan mengantarkan Abdurrahman bin Auf ke pasar Bani Qainuqa, yang merupakan pasar terbesar di kota Madinah. Dalam waktu tiga bulan, Abdurrahman bin Auf seorang Muhajirin yang meninggalkan seluruh harta bendanya di Mekah, menjadi orang kaya bermodalkan kepercayaan dan integritas.

Dengan kekayaannya, Abdurrahman bin Auf bahkan mampu membuat gaduh jalanan-jalanan kota Madinah. Sebelum meninggal, Abdurrahman bin Auf berwasiat untuk menyumbangkan harta peninggalannya untuk kepentingan umat Islam. Menurut riwayat, sumbangan tersebut berjumlah 50 ribu dinar yang digunakan untuk kepentingan umat Islam.

Abdurrahman bin Auf juga meninggalkan warisan untuk anak-anak serta istri-istrinya. Jumlah warisan yang sangat banyak tersebut bahkan membuat tangan para pekerjanya lecet membagikan warisan berupa emas ke anak-anak dan istri-istri Abdurrahman bin Auf.

Cara Berdagang ala Abdurrahman bin Auf


Berikut adalah cara-cara berdagang ala Abdurrahman bin Auf yang dapat menjadikannya sahabat Rasulullah SAW paling kaya dizamannya bi iznillah:

Mengambil keuntungan yang sedikit

Dalam prakter berdagangnya, Abdurrahman bin Auf lebih memilih mengambil keuntungan yang sedikit. Keuntungan yang sedikit atau margin profit yang kecil ini diimbangin dengan volume penjualan yang besar. Strategi ini berpengaruh pada harga barang yang kompetitif dan perputaran barang yang cepat, sehingga berdampak baik pada cashflow bisnis secara umum.

Bertransaksi Secara Tunai (Cash)

Abdurrahman bin Auf lebih memilih bertransaksi secara tunai (cash) daripada kredit. Transaksi penjualan dengan cash akan menambahkan ketersediaan cash pada keuangan suatu bisnis sehingga mengurangi masalah likuiditas dalam berbisnis. Transaksi dengan cash juga untuk menghindari riba yang kerap terjadi pada transaksi kredit.

Jeli Dalam Melihat Kesempatan

Sebagai pedagang ulung, Abdurrahman bin Auf sangat jeli dalam melihat peluang di pasar. Sebagai contoh, Abdurrahman bin Auf melihat peluang untuk membuat pasar baru di kota Madinah. Ide ini berangkat dari keresahannya melihat pasar lama yang kumuh dan tidak nyaman untuk beraktivitas. Dalam waktu singkat, pasar baru yang dibangun oleh Abdurrahman bin Auf ramai didatangi pedagang maupun pelanggan.

Itulah salah satu contoh kejelian Abdurrahman bin Auf dalam melihat peluang yang ada.

Barang Berkualitas

Abdurrahman bin Auf dalam berdagang selalu memperhatikan dan menjaga kualitas dari barang yang ia jual. Seandainya ada kecacatan pada barangnya, ia akan menginformasikannya kepada pembeli secara jujur bukan menutup-nutupinya. Sifatnya yang demikian meningkatkan kepercayaan pembeli padanya. Kepercayaan konsumen inilah yang membantu bisnisnya berkembang dengan cepat.

Ibrah / pelajaran penting cara dagang / bisnis tersebut berdagang dengan keuntungan sedikit saja, pembayaran cash / tidak kredit apalagi riba ( kredit berbunga ), melihat peluang, sediakan barang berkualitas.

Apakah cara dagang diatas masih relevan di jalankan untuk mencapai sukses saat ini ?
Blog Post Lainnya
Kontak
021-8195626
+6282122716076
+6281283864951
Jl. Matraman Raya No.189B, RT.7/RW.6, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13310
tokojadi@gmail.com
Pembayaran
-
-
Media Sosial
Online Sejak 2007