-

Yuk Belanja Online yang Aman!

Yuk Belanja Online yang Aman!
Apakah Anda sering berbelanja online? Saat ini, hampir semua orang yang memiliki akses internet tentu pernah melakukan transaksi secara daring. Transaksi belanja ini bisa dilakukan melalui toko online ataupun marketplace. Walau sangat mudah dan praktis, belanja online juga memiliki risiko keamanannya sendiri. Nah, supaya pengalaman belanja online Anda tetap aman dan menyenangkan, mari simak ulasan tips belanja online yang aman berikut ini.

Pendahuluan: Keamanan dalam Belanja Online

Mengutip CNBC, Bank Indonesia mencatat total nilai transaksi belanja online di Indonesia mencapai Rp 42,2 Triliun pada bulan Oktober 2023. Jumlah itu mengalami pertumbuhan 10,69% bila dibandingkan bulan sebelumnya, atau tumbuh dinilai yang sama (10,69%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini praktis sangat menggiurkan bagi para pelaku usaha dan juga para pelaku kejahatan. Tingginya antusiasme belanja online tidak hanya menjadi ladang cuan bagi yang ingin mencari rezeki halal, tetapi juga yang haram. Hal ini tentunya menuntut kesadaran semua yang terlibat terkait keamanan dalam ekosistem belanja online. Selain menerapkan tips belanja online yang aman berikut, Anda juga bisa mempelajari beberapa contoh kasus penipuan dan kejahatan yang sering terjadi di ranah e-commerce agar bisa terhindar dari menjadi korban.

Tips Belanja Online yang Aman

Untuk memastikan keamanan belanja online, lakukan beberapa tips berikut ini:

A. Pilih Platform Tepercaya

Jika Anda memutuskan untuk berbelanja secara daring, pilihlah platform yang tepercaya, yang memiliki situs dan aplikasi yang resmi. Untuk aplikasi, Anda bisa langsung mengecek ulasannya di toko aplikasi digital seperti Play Store atau App Store. Platform e-commerce yang baik akan memiliki standar operasional yang melindungi baik penjual maupun pembeli yang bertransaksi di dalamnya. Mereka juga akan memiliki mekanisme untuk mengatasi perseteruan yang mungkin terjadi antara pembeli dan penjual.

B. Periksa Keamanan Situs

Bagi Anda yang berbelanja melalui situs web, pastikan situs yang Anda kunjungi protokol HTTPS. Anda bisa mengeceknya dari bilah alamat yang tampil pada peramban Anda. Sebagai contoh alamat domain yang sedang Anda baca ini adalah halaman toko online yang di kelola oleh tokojadi dengan alamat https://www.tokojadi.net Pada beberapa peramban juga menyertakan ikon gembok untuk menandai situs-situs yang telah menggunakan protokol HTTPS. Protokol ini memastikan data yang Anda kirimkan menggunakan enkripsi sehingga aman dari penjahat siber yang ingin mencuri data. Selain itu, meskipun Anda telah menggunakan situs yang aman, tetap hindari transaksi melalui Wi-Fi publik yang tidak aman.

C. Verifikasi Identitas Penjual

Sebelum memutuskan untuk bertransaksi dengan seorang penjual di platform e-commerce, periksa terlebih dahulu ulasan dan reputasi penjual. Sebaiknya hindari pembelian dari penjual baru yang tidak memiliki riwayat transaksi. Indentitas atau profil penjual untuk website umumnya ada pada halaman about us.

D. Gunakan Metode Pembayaran Aman

Saat melakukan pembayaran daring sebaiknya gunakan kartu kredit atau e-wallet yang memiliki perlindungan dan terhubung langsung dengan platform e-commerce. Anda sebaiknya menghindari mentransfer uang langsung ke rekening tanpa kepastian barang diterima. Anda juga bisa meminta rekening atas nama perusahaan.

E. Simpan Bukti Transaksi

Setelah melakukan pemesanan dan pembayaran, simpanlah semua bukti dan konfirmasi transaksi Anda. Ini akan membantu jika misalnya terjadi masalah dalam pemesanan tersebut.

Studi Kasus Penipuan oleh Pembeli

Penipuan di ranah e-commerce tidak hanya dilakukan oleh penjual saja. Pembeli pun ada yang melakukan hingga merugikan penjual. Maka dari itu yang perlu berhati-hati bukan hanya pembeli saja. Berikut ini beberapa modus penipuan yang sering dilakukan pembeli.

A. Tipu Daya Return

Penipuan ini dilakukan dengan cara si pembeli mengajukan pengembalian barang dengan berbagai alasan. Setelah penjual setuju, pembeli mengirimkan paket tetapi barang yang asli diganti dengan barang palsu atau barang yang lain. Agar terhindar dari hal ini, penjual bisa memastikan terlebih dahulu barang yang dikembalikan sudah benar atau dalam kondisi yang baik. Barulah setelah itu, penjual mengembalikan uang atau mengganti barang yang dibeli. Penjual juga bisa meminta video bukti pembukaan paket dari pembeli sebelum menyetujui pengembalian.

B. Pembatalan Transaksi Tanpa Alasan

Cara ini dilakukan pembeli yang berniat jahat, yang membatalkan transaksi setelah menerima barang. Biasanya, ini sering terjadi pada platform iklan online seperti OLX atau Facebook. Untuk mencegah hal semacam ini terjadi, pastikan barang sudah dibayar terlebih dahulu. Barulah kemudian penjual mengirimkan pesanan kepada pembeli. Jika pembeli tidak setuju untuk melakukannya, bisa diambil jalan tengah, yaitu dengan COD atau cash on delivery.

C. Penipuan Identitas Pembeli

Penipuan selanjutnya yang sering terjadi adalah order fiktif. Penipu membuat order atas nama orang lain dengan alamat yang palsu pula. Untuk menghindari pembeli seperti ini, penjual bisa verifikasi lebih dulu identitas pembeli sebelum menyetujui transaksi.

Studi Kasus Penipuan oleh Penjual

Tidak sedikit penjual online yang nakal. Berikut ini beberapa jenis kasus yang sering terjadi dalam transaksi belanja online.

A. Jual Beli Barang Palsu

Berhubung penjualan secara daring mengandalkan foto dan deskripsi yang disediakan oleh penjual, pembeli tidak bisa benar-benar tahu keaslian barang sampai barang tiba di tangan. Produk-produk ternama banyak sekali tiruannya, atau yang sering juga disebut barang KW. Untuk melindungi diri dari pembelian barang palsu, pembeli harus jeli menelusuri ulasan pembeli lain yang membeli barang tersebut dan juga profil dan reputasi penjual. Pembeli juga bisa meminta penjual untuk mengirimkan foto asli produk, bukan foto katalognya. Pembeli juga harus lebih waspada pada penjual yang menjual jauh di bawah harga pasar.

B. Penipuan Harga dan Promosi

Kenakalan lain yang sering dilakukan penjual online adalah menipu dengan harga dan promosi palsu. Jadi dibuat seolah-olah barang tersebut memiliki harga yang sangat tinggi kemudian diberikan diskon besar-besaran, padahal memang harganya segitu. Cara konsumen dapat memeriksa keaslian promosi tersebut adalah dengan membandingkan harga produk tersebut di pasaran. Jika memang rata-rata segitu, berarti bukan promosi, memang harganya normal.

C. Penipuan Pengiriman

Kasus yang sering terjadi selanjutnya adalah penjual yang tidak mengirimkan barang setelah pembayaran dan penjual yang mengirimkan paket kosong. Hal ini bisa dihindari dengan mempelajari ulasan pembeli lain dan profil reputasi si penjual. Pastikan juga selalu membuat video saat membuka paket untuk bisa meneruskan klaim ke platform e-commerce yang digunakan. Bila memungkinkan, mintalah pembayaran pada saat barang telah diterima.

Kesimpulan: Membangun Kepercayaan dalam Belanja Online

Belanja online membutuhkan kerja sama dan kepercayaan yang baik antara pembeli dan penjual karena keduanya tidak saling bertemu secara langsung. Demi belanja online yang aman, tindakan-tindakan pencegahan adalah kuncinya. Penjual maupun pembeli keduanya sama-sama punya kesempatan untuk melakukan penipuan. Karenanya, penting untuk memilih platform e-commerce yang mendukung transparansi dari kedua belah pihak. Semoga tips di atas bermanfaat! Selamat belanja!

Belanja Aman untuk Kebutuhan alat tulis kantor Anda, segera hubungi Tokojadi Jatinegara
Blog Post Lainnya
Kontak
021-8195626
+6282122716076
+6281283864951
Jl. Matraman Raya No.189B, RT.7/RW.6, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13310
tokojadi@gmail.com
Pembayaran
-
-
Media Sosial
Online Sejak 2007