Guru merupakan salah satu profesi yang cukup penting di Indonesia. Maka dari itu, diperlukan guru profesional untuk bisa memberikan pembelajaran yang baik bagi siswanya. Ada beberapa etika profesi guru yang penting untuk Anda ketahui lho.
Proses pembelajaran di sekolah sangat penting bagi semua pihak karena guru dalam agama islam memiliki kedudukan yang mulia. Agar semua proses pembelajaran dapat dilakukan dengan maksimal, para calon guru harus tahu apa saja etika profesi yang dimiliki oleh guru.
Pengertian Etika Profesi Guru
Kata tika diambil dari bahasa Yunani yakni ethos yang berarti watak kesusilaan karakter, atau adat. Sedangkan, profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession yang memiliki arti mengakui, menyatakan mampu, dan ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Guru dituntut untuk memiliki keahlian dalam hal mengajar, merancang bahan ajar, dan mengelola kelas dengan baik. Profesi guru membutuhkan etika yang bisa menjadi acuan saat memberikan pembelajaran untuk para siswanya. Etika profesi guru adalah suatu kode etik atau ilmu yang disepakati bersama untuk dapat menjalankan profesi guru yang dapat mengarah terhadap profesionalisme guru. Agar dapat mencapai profesionalisme guru, setiap tenaga pendidik harus punya kompensti yang bagus. Setiap kompetensi untuk guru harus mempunyai standar yang telah disepakati bersama. Kompetensi yang diperlukan oleh guru adalah keahlian khusus, kualifikasi tingkat pendidikan minimal, sertifikasi keahlian para guru, dan lain-lain.
Kode Etik Berperan sebagai Penyeimbang Etika Profesi Keguruan
Dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, setiap guru memerlukan ketentuan moral dan kesusilaan yang telah disepakati bersama. Melalui kode etik, guru dapat mengatur hubungannya dengan siswa, rekan kerja, wali murid, pimpinan, dan lain-lain. Secara umum, etika profesi guru memiliki prinsip dasar etika yang bisa Anda ketahui berikut ini.
1. Universalistik
Universalistik merupakan suatu prinsip yang didasarkan pada dari pandangan universal terhadap hakikat manusia dan pendidikan. Pada dasarnya, hakikat pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara terencana agar agar peserta didik secara aktif. Selain itu, hakikat pendidikan juga membuat para peserta didik agar punya kepribadian, kecerdasan, kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, dan akhlak mulia. Selain itu, siswa juga diharapkan punya keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
2. Nasionalistik
Nasionalistik merupakan salah satu etika guru yang diambil dari berbagai pandangan hidup dan nilai-nilai hidup yang ada di Indonesia lho. Maka dari itu, sumber dari nasionalistik ini adalah Pancasila yang menjadi sumber pedoman sikap dan tolak ukur bagi semua guru.
Mengapa Diperlukan Kode Etik Guru?
Etika profesi guru berperan cukup penting sebagai pedoman bagi para guru yang sedang melakukan pembelajaran. Lantas, mengapa kode etik guru begitu diperlukan dan harus diketahui oleh semua tenaga pendidik di Indonesia? Profesi guru memang memegang peranan penting untuk menciptakan generasi-generasi muda di masa depan. Maka dari itu, diperlukan kode etik yang tepat untuk membantu para guru agar dapat memberikan pembelajaran yang baik untuk anak didiknya. Sebenarnya, apa saja sih yang membuat kode etik guru begitu diperlukan? Yuk, simak informasinya berikut ini.
- Melindungi pekerjaan yang telah sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
- Membantu mengontrol jika adanya ketidakpuasan dan persengketaan dari para pelaksana. Hal itu mampu menjaga serat meningkatkan stabilitas internal dan eksternal dari pekerjaan.
- Membantu melindungi para praktisi yang ada di masyarakat, terutama dalam hal kasus-kasus penyimpangan tindakan.
- Dapat melindungi anggota masyarakat dari adanya praktek-praktek yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
9 Kode Etik Guru untuk Etika Profesi Keguruan
Etika profesi guru nggak bisa diresmikan oleh sembarangan orang lho. Penetapan kode tersebut harus dilakukan oleh orang yang telah diutus serta anggota-anggotanya dari profesi untuk organisasi tersebut. Berdasarkan sejarah, kode etik guru dirumuskan dan ditetapkan oleh suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan cabang serta pengurus daerah PGRI dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan dilakukan pertama kali di Jakarta tahun 1973 dalam kongres XIII. Berikut ini ada 9 rumusan kode etik guru hasil dari perumusan PGRI di Jakarta. Yuk, simak informasinya berikut ini.
- Guru dapat berbakti untuk membimbing siswa seutuhnya serta membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.
- Guru harus punya sifat kejujuran profesional saat menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa yang diajarinya.
- Guru dapat mengadakan komunikasi dalam memperoleh data atau informasi tentang siswa, namun guru haruslah menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
- Guru harus bisa membentuk suasana kehidupan sekolah serta mampu menjaga hubungan dengan orang tua siswa agar berlangsung dengan baik, demi menjaga kepentingan siswa.
- Guru harus dapat menjaga hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas. Hal tersebut dilakukan untuk kepentingan pendidikan.
- Guru dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. secara sendiri-sendiri atau bersama-sama.
- Guru harus mampu dalam membentuk serta menjaga hubungan antara sesama guru, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan secara keseluruhan.
- Guru secara bersama-sama meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian profesinya
- Guru dapat melaksanakan segala kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam pendidikan.
Peran Guru dalam Pendidikan
Setelah mengetahui apa saja kode etik profesi guru, maka selanjutnya Anda juga perlu tahu apa saja peran penting dari guru untuk pendidikan. Peran guru dapat Anda simak pada informasi di bawah ini, ya!
- Guru berperan sebagai sumber belajar. Maka dari itulah guru menjadi tempat peserta didik agar dapat mendapatkan ilmu serta mampu mengambil pelajaran lho.
- Guru berperan sebagai pengelola pembelajaran. Hal itulah yang membuat guru mampu dalam menciptakan iklim belajar yang dapat membuat siswa dapat belajar secara nyaman melalui pengelolaan kelas.
- Guru berperan sebagai pembimbing. Oleh karena itu, guru harus membimbing siswa untuk dapat menentukan berbagai potensi yang mungkin dimilikinya sebagai bekal mereka. Selain itu, gurulah membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka
- Guru berperan sebagai fasilitator. Tenaga pendidik tersebut mampu memberikan pelayanan agar memudahkan siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar
- Guru berperan sebagai demonstrator. Hal itu membuat guru mampu untuk mempertunjukkan kepada siswa tentang segala sesuatu atau hal yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan paham terhadap ilmu atau informasi belajar yang akan disampaikan.
- Guru berperan sebagai penilai. Artinya, guru mampu mengumpulkan informasi data terkait dengan keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru berperan sebagai motivator. Maka dari itu, guru membuat proses belajar akan berhasil manakala siswa punya motivasi dalam belajar.
Selain beberapa poin di atas, tentu saja ada banyak peran dari kode etik lainnya dari seorang guru lho. Melihat beberapa peran guru di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru merupakan suatu profesi yang berperan penting, sehingga diperlukan kompetensi yang baik. Itulah beberapa informasi tentang etika profesi guru yang bisa Anda pahami. Apakah Anda sudah paham secara menyeluruh tentang hal tersebut? Semoga informasi yang membahas tentang kode etik guru ini bermanfaat untuk Anda, ya!